Hawe Setiawan
Kita mendapat teman-teman baru dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung. Kebetulan, dalam semester ini, saya mendapat tugas menjadi dosen tamu di Fakultas Da'wah, Jurusan Jurnalistik. Mata kuliah yang saya bawakan adalah Jurnalisme Sastra (Literary Journalism).
Kalau dipikir-pikir, materi yang dipelajari oleh teman-teman UIN dalam mata kuliah tersebut sangat erat terpaut pada materi yang dipelajari oleh teman-teman Unpas, terutama dalam mata kuliah prosa dan penulisan untuk publikasi. Karena itu, saya sangat berharap, di antara teman-teman Unpas dan teman-teman UIN akan ada komunikasi lintas kampus. Pasti menyenangkan jika bisa belajar bersama di bidang sastra dan jurnalisme.***
Pak hawe... semoga menjadi mediatornya, dan blog ini menjadi sarananya...
ReplyDeleteAmin. Mari kita belajar bersama.
ReplyDeleteAsyik juga tuch!! boleh..boleh..
ReplyDeleteElla, puisimu kirim dong ke sini, biar bisa dibaca temen-temen.
ReplyDeleteIngat kt bp tadi, "Bukan puisi kalau dipublikasikan".
ReplyDeleteMksdnya tuch gmn pak??
Jujur sy bukan pecinta sastra ky bp. Cm agak2 penasaran juga sama yang namanya puisi. Tp maaf2 ni pak..postingnya kpn2 y..heheh,skr jam sy jaga toko nih. repooot..
Maksud saya, sebuah tulisan tidak dengan sendirinya jadi puisi ketika dipublikasikan. Artinya, nilai puitik itu sendiri tidak bergantung pada publikasinya, melainkan pada jerih payang sang penyair ketika ia menuliskan puisinya. Tapi pendapat ini tidak harus menimbulkan kesimpulan bahwa jika puisi dipublikasikan maka ia bukan puisi lagi. Sama sekali tidak begitu. Justru setiap puisi sebaiknya dipublikasikan agar ia dapat sampai ke sebanyak mungkin hati.
ReplyDeletepak.... kapan dong kita bisa belajar lebih luas mengenai sastra yang emang hanya satu bidang itu saja... tidak di gabung dengan jurnalistik....
ReplyDeletepengen bisa ngerti dan bersastra dengan baik ni pak!!!